'/> Kisah Menakjubkan Insan Yang Bertahan Hidup Di Alam Liar

Info Populer 2022

Kisah Menakjubkan Insan Yang Bertahan Hidup Di Alam Liar

Kisah Menakjubkan Insan Yang Bertahan Hidup Di Alam Liar
Kisah Menakjubkan Insan Yang Bertahan Hidup Di Alam Liar
Menjalani hidup di jaman kini yang penuh dengan kememperringan dan sepelean menyerupai hiburan ada, listerik menyala setiap saat, internet setiap hari dan masih banyak hal lainnya. Pernahkah anda bayangkan jikalau tiruana itu hilang tidak bisa anda gunakan dalam kehidupan sehari hari? apakah anda sahabat anehdidunia.com bisa bertahan? tidak ada handphone sejam saja sudah niscaya menciptakan anda kebingungan dan mati gaya. Bayangkan beberapa orang dibawah ini melaksanakan kehidupannya seorang diri tanpa ditidak ada yang kurangi apa apa. Mereka terpakasa hidup menyendiri sebab kisah dan jalan hidupnya masing masing. Dan hebatnya mereka bisa berjuang hidup dengan segala keterbatasan yang ada. Berikut Kisah Menakjubkan Manusia Yang Bertahan Hidup Di Alam Liar versi anehdidunia.com

Hiroo Onoda, tentara Jepang yang bertahan hidup di ganasnya hutan Filipina selama 30 tahun

Semangat berani mati para tentara Jepang memang tidak lagi diragukan, Di mana mereka menentukan gugur secara terhormat di medan perang daripada harus mengalah pada pihak musuh. Mereka akan melaksanakan gencatan senjata apabila itu memang diperintahkan oleh sang komandan atau pribadi dari kaisar mereka sendiri. Ada sebuah kisah di mana salah seorang tentara Jepang yang berhasil bertahan hidup di sebuah persembunyian selama kurang lebih 30 tahun lamanya di tengah liarnya hutan belantara Filipina kala itu, dan kejadian itu terjadi pada masa perang dunia kedua Orang tersebut ialah Letda Hiroo Onoda, yang merupakan seorang perwira intelijen yang ditugaskan untuk mencari isu musuh serta bergerilya di tengah hutan. 

Beragam upaya biar meyakinkan beliau untuk mengalah telah sia-sia belaka. Karena tentara Jepang yang satu ini tidak pernah mau mengalah sampai titik darah penghabisannya. Kala itu, dengan bermodalkan hanya sebilah senapan dan sebuah pedang, Hiroo Onoda berjuang habis-habisan untuk negaranya. Pada masa bergerilya itu, Onoda memang dihadapkan dengan kehidupan alam liat ditengah hutan yang ganas, namun sebab beliau telah terlatih secara matang maka beliau berhasil bertahan hidup dengan bermacam-macam macam cara di tengah hutan liar Filipina itu selama 30 tahun lamanya. Dan yang hebatnya, Onoda menganggap masa 30 tahun bukan waktu yang sia-sia, beliau mneganggap bahwa 30 tahun di tengah hutan itu ialah masa dedikasi yang terhormat bagi negaranya tercinta. Onoda menghembuskan nafas terakhirnya di tanggal 17 Januari tahun 2014 lalu  pada usia 91 tahun. 

Hugh Glass, bertahan hidup dengan luka sebab serangan beruang

Jika anda mengetahui sebuah film yang dibintangi Leonardo Dicaprio yang berjudul The Revenant, di film tersebut Leonardo Dicaprio memerankan seorang berjulukan Hugh Glass, di mana tokoh itu ialah seseorang yang dikenal sebagai seorang penjerat hewan dan makhluk hidup asal Pennsylvania pada era tahun 1780. Sebuah catatan antik biografi di daratan California, berhasil memmemberikankan sebuah citra mengenai sebuah kisah serorang berjulukan Hugh Glass, yaitu sosok legendaris dalam sejarah tanah Amerika. Kisah legendaris mengenai sosok Hugh glass ini juga telah dituliskan jadi sebuah buku biografi, novel, dan bahkan juga dijadikan sebuah monumen bersejarah. Sosok Hugh Glass tersebut jadi banyak dikenal orang dikarenakan pengalaman pahit beliau pada dikala diserang induk beruang Grizzly pada era tahun  1823, yang kemudian beliau harus bertahan hidup sendirian di alam liar dengan luka dan cedera serius sebab serangan beruang itu. Dia juga pernah tertangkap oleh suku indian Pawnee. Oleh suku Pawnee itulah beliau banyak berguru mengenai cara bertahan hidup di liarnya padang gurun. 

Karena keberhasilan membunuh beruang Grizzlyyang ganas itu, Glass mendapat julukan "Ta-Ka-Kur'uks", yang mempunyai arti ialah “beruang putih”. Selama tiga tahun lamanya Glass hidup bersama suku Pawnee, di mana beliau juga berumah tanggai wanita suku Pawnee di sana. Pasca diserang oleh beruang, Glass dianggap telah nyaris mati dan dan tak bisa diselamatkan lagi hidupnya sebab luka yang sangat parah. Teman-teman Glass hasilnya menggali sebuah lubang makam untuk Glass, kemudian mereka mengambil segala macam ketidak ada yang kurangan, tiruana senapan Glass, dan juga pisau milik Glass. Mereka dengan sengaja menelantarkan Glass terbaring tak berdaya begitu saja di alam liar. Namun ajaibnya, Glass tidak mati, kondisinya berangsur semakin membaik sebab kemauan hidupnya yang tinggi. Ditambah lagi Glass mempunyai skill bertahan hidup yang mumpuni. Glass terus berjalan secara merangkak, beliau kala itu memakan apa saja yang bisa beliau makan, dari serangga, buah-buahan, sampai bangkai-bangkai hewan dan makhluk hidup yang sudah mati. Hingga pada hasilnya beliau bisa berjumpa dengan teman-temannya lagi dala keadaan yang murka dikarenakan telah diterlantarkan.

Michael Peter Fomenko, sang Tarzan yang benar-benar ada

Dikisahkan ada seorang laki-laki yang berjulukan Michael Peter Fomenko, berumur 84 tahun, yang tekenal telah menjalani hidup layaknya Tarzan selama bertahun-tahun lamanya. Semenjak dikucilkan oleh masyarakat sekitar 60 tahun yang silam, beliau hasilnya terpaksa tinggal di tengah hutan belantara di daratan Australia dengan berbekal tangan kosong. Fomenko menentukan untuk menghuni hutan liar yang letaknya ada di antara lokasi Cape York dan lokasi Ingham, sebelah utara wilayah Queensland. Orang-orang hasilnya menjulukinya sebagai Tarzan. Fomenko bahwasanya bukanlah dari golongan laki-laki biasa, diyakini dulunya beliau ialah seorang aristokrat asal Rusia. Setiap hari Fomenko berjalan kaki serta hanya menggunakan celana pendek yang sudah lusuh dan kotor. Dia juga menggendong sebuah karung kumal di bahunya. Dia juga bertahan hidup dengan cara membunuh buaya kemudian berburu babi liar di alam liar Australia.

Shoichi Yokoi, sang serdadu Jepang terakhir di Guam

Dikisahkan ada seorang tentara Jepang yang sangat dikenal dan banyak dipakai di kalangan masyarakat orisinil Guam. Ya, beliau berjulukan sersan Shoichi Yokoi yang pernah bertahan hidup dengan bersembunyi di sebuah lubang tanah selama kurang  lebih seperempat kurun di tengah liarnya hutan Guam. Setelah masa persembunyian selama 30 tahun lamanya di dalam lubang tanah, hasilnya Yokoi berhasil ditemukan oleh seorang petani setempat sempurna pada tahun 1972. Pada dikala dibawa keluar dari lubang, Yokoi memelas untuk segera pribadi dibunuh saja di tempat. Namun, sebab dikala itu bendo sudah usai, dua ahad sesudah beliau berhasil dtemukan, Yokoi dipulangkan kembali ke rumahnya, di sana beliau disambut sebagai pendekar yang berjasa besar. Cerita mengenai perjuangkan Yokoi itu berhasil dibukukan dan diterbitkan di tahun 2009 oleh salah satu keponakannya sendiri. Segala macam alat-alat bertahan  hidupnya yang dulu kini juga ditampilkan di Museum Guam di wilayah Hagatna. Alat-alat itu termasuk di antaranya ialah alat perangkap belut dan alat tenun buatan tangan Yokoi sendiri. 

Christopher McCandless, yang menentang sistem peradaban, dan hasilnya menentukan hidup di alam liar Alaska 

Pada tanggal 1 September 2007, ada sebuah film yang berjudul “Into the Wild”, dan berhasil meledak di pasaran dunia. Film yang secara sukses dibintangi Emile Hirsch itu bercerita mengenai cowok dari keluarga menengah ke atas yang muak dengan duniawi, dan beliau menentukan hidup berpetualang dan hidup secara bebas di alam liar di daratan Alaska. Sepanjang perjalanan menuju tanah Alaska, McCandless selalu bertemu serta menjalin persahabatan dengan banyak orang-orang baru. Dengan berbekalkan alat-alat yang seadanya, serta berbekal pengetahuan survival yang sangat minim.

McCandless telah berhasil menggantungkan hidupnya kepada alam liar sepenuhnya, beliau juga mengabaikan segala macam risiko alam liar, dan beliau dengan tekad yang berpengaruh menentukan untuk bertahan hidup di tengah liarnnya dan kesunyian daratan Alaska, di mana di sana dikenal dan banyak dipakai sebagai dataran yang kejam, bercuaca ekstrim, dan tidak mengenal belas kasihan pada siapapun. Pada dikala beliau memulai perjalanannya menuju alaska, beliau menentukan sebuah nama untuk dirinya sendiri sebagai simbol kelahiran barunya, yaitu “Alexander Supertramp”. Kehidupannya di alam liarnya itu 112 beliau catat di sebuah buku harian pribadinya. Di mana tulisan-tulisannya itu mencakup tiruana perasaan besar hati serta tiruana rasa ketakutan terhadap ganasnya alam dan ganasnya peradaban insan yang justru menciptakan insan tidak mempunyai kehendak bebas sama sekali. Kisah mengenai McCandless ini telah banyak menginspirasi banyak pihak untuk mendapat pengertian dan klarifikasi peradaban dan pengertian dan klarifikasi kehidupan manusia.

Referensi :
/search?q=29/christopher-mccandless-menolak-sistem-memeluk-dunia-dengan-caranya-sendiri/
https://monster-bego.blogspot.co.id/2012/12/shoichi-yokoi-kisah-tentara-terakhir
/search?q=29/christopher-mccandless-menolak-sistem-memeluk-dunia-dengan-caranya-sendiri/
https://monster-bego.blogspot.co.id/2012/12/shoichi-yokoi-kisah-tentara-terakhir

Advertisement

Iklan Sidebar