'/> Sejarah Unik Badut Sang Penghibur Yang Perlu Anda Ketahui

Info Populer 2022

Sejarah Unik Badut Sang Penghibur Yang Perlu Anda Ketahui

Sejarah Unik Badut Sang Penghibur Yang Perlu Anda Ketahui
Sejarah Unik Badut Sang Penghibur Yang Perlu Anda Ketahui
Dalam dunia hiburan, badut merupakan sosok seorang makhluk penghibur yang umumnya sifatnya sangat jenaka, konyol, dan ceroboh, sehingga membuat para penontonnya menjadi tertawa kegelian melihat tingkahnya. Seperti yang kita tahu, sosok badut itu biasanya mempunyai dandanan yang absurd serta norak. Dengan polesan bedak tebal pada wajahnya, kemudian menggunakan setelan pakaian berwarna-warni, serta mempunyai mimik wajah yang sangat menggemaskan.


Para sobat AnehdiDunia.com perlu tahu, bahwa bersama-sama profesi badut itu sudah cukup tua. Sejarah mencatat, profesi badut itu sudah ada semenjak era Yunani kuno dan juga era Romawi kuno. Di mana para badut pada masa itu kebanyakan bertugas untuk menhibur para kaum darah biru di sebuah pertunjukan khusus. Namun, para badut itu juga kadang mencari nafkah dengan cara menghibur orang-orang yang ada di jalan-jalan. Tentunya dengan kemampuannya dalam berpantomim serta memperagakan gerakan-gerakan konyol, sanggup menghibur orang-orang yang sedang lewat. Bisa jadi, profesi badut ini menjadi salah satu pekerjaan penghibur ala jalanan yang umurnya paling bau tanah di dunia.

Perkembangan sosok Badut di dunia hiburan


Belakangan ini, istilah kata badut itu sendiri sudah meluas dan menjadi pengertian yang kompleks artinya. Nyaris tiruana orang yang berprofesi sebagai komedian atau pemancing tawa di panggung itu disebut dengan badut. Bahkan dalam bahasa sehari-hari, istilah badut juga sydah digunakan untuk menamai orang yang suka bertingkah laris konyol. Dari situ, istilah badut ternyata sudah mengalami ekspansi dalam arti dan artinya. Menurut catatan sejarahnya, sosok badut itu mengacu kepada seorang penghibur panggung yang mempunyai dandanan konyol dan lucu. Yang pada mulanya, selalu sama dengan riasan bedak tebal, hidung dan pipi yang merona merah, dan tentunya selalu khas dengan kostum uniknya. 

Dulunya, seorang badut dituntut mempunyai kemampuan memperagakan bermacam-macam mimik wajah yang lucu, dan juga menguasai gerakan-gerakan yang konyol konyol, serta tidak mempunyai dialog sama sekali. Mungkin itulah yang sedikit membedakan badut dengan seorang komedian bergaya konvensional. Pada awal masa kemunculannya pula, sosok badut mempunyai kiprah pokok hanya sebagai penghibur orang lain. Mimik wajah dari seorang badut juga sangat beragam, ada mimik sedih, mimik konyol, mimik senang, mimik tertawa, mimik menangis, bahkan hingga mimik mengejek. Kostum badut pada awal kemunculannya pun nampak ada kemiripan dengan badut di era sekarang, yeng membedakannya hanyalah warna serta riasan wajahnya saja.

Sejarah asal mula Badut


Para peneliti sejarah menyampaikan bahwa sosok badut itu memang sudah ada semenjak jaman lampau, yang kiprahnya ialah memang sebagai sosok penghibur bagi orang lain. Bermula pada kurun pertengahan, atau pada kisaran tahun 500 Masehi hingga 1.500 Masehi, ada sosok badut yang sangat terkenal pada masa itu. Masyarakat di dataran Eropa, khususnya penduduk Italia, menyebutnya sebagai sosok berjulukan Harlequin atau Arlecchino. Sosok badut ini ialah sosok penipu yang lucu, di mana si Harlequin ini sama dengan sosok seorang pelayan yang ceroboh, jenaka, serta sangat suka berbohong. 

Kala itu, sosok ini dikenalkan dan dipopulerkan kepada masyarakat luas oleh sebuah kelompok berdusta berjulukan “Commedia Dell Arte”. Kostum seorang badut pada mas itu pun masih sederhana sekali. Perlu anda tahu, kostum badut yang kita kenal kini itu merupakan perkembangan kostum badut yang ada di Jerman dan Inggris, yang sangat terkenal pada kurun 18. Pada kala itu, dandanan dan riasan dari seorang badut begitu manarik perhatian banyak orang. Dengan ciri khasnya ialah baju serta sepatu yang sangat gombrong alias kebesaran. Kemudian epilog pada lehernya berwarna-warni, dan dihiasi dengan rangkaian renda lebar melingkar seputar di kepingan leher si badut.

Pada kurun 18 inilah sosok badut mulai dianggap sangat penting dalam sebuah pagelaran sirkus. Tujuannya, sosok badut akan bertugas mengendorkan adrenalin para penonton sirkus, dan membuat mereka tertawa, sebab atraksi sirkus itu biasanya akan dipenuhi bermacam-macam adegan akrobat berbahaya dan sangat menegangkan. Sampai pada dikala ini, sosok jenaka para badut masih tetap menjadi salah satu bintang program pada pertunjukan-pertunjukan sirkus di beberapa daerah di dunia.

Ada sesosok badut pertama yang jadi bintang sirkus pada awal kurun 18 itu. Sosok badut itu diperankan oleh seorang seniman pantomim berjulukan Joseph Grimaldi, atau juga dikenal dengan sebutan Joey Grimaldi. Joey banyak melaksanakan pertunjukan di wilayah kota London di awal tahun 1800. Di sana Joey berhasil membuat abjad badut berjulukan Jocy. Katanya, kelebihan dan kepiawaian Joey dalam memerankan Jocy ini membuatnya menjadi sangat dikenang di dalam sejarah dunia badut. Karena memang di sini Joey telah berhasil menghidupkan tokoh Jocy sang badut. Karakter dari Jocy itu tidak hanya melucu, tetapi juga pandai memainkan bermacam-macam perasaan para penontonnya dengan mimik sedihnya yang bisa membuat orang lain juga merasa iba padanya.

Perkembangan Badut di Amerika


Badut pertama yang dikenal di Amerika berjulukan Dan Rice. Dia dikenal sebab mempunyai gaya dan dandanan yang sangat khas, yaitu jenggotnya yang panjang, kemudian menggunakan baju kedodoran yang mirip motif bendera Amerika Serikat. Pada setiap pertunjukannya, Dan Rice selalu tampil dengan sebuntut babi lucu yang dinamai Lord Byorn. Dan Rice selalu berhasil membuat para penonton tertawa tiada habis sebab ulahnya dan ulah babinya itu. Dari sanalah kesannya perkembangan badut di Amerika juga semakin terkenal serta meluas. Profesi menjadi seorang badut mulai banyak diminati orang, dan penampilannya pun selalu mempunyai karakternya masing-masing.

Kadab dunia hiburan mulai memasuki masa-masa perfilman yang modern, abjad dari sosok badut ini ternyata juga banyak mengilhami tokh-tokoh di dunia bisnis hiburan, khususnya dunia perfilman. Contohnya ialah lawakanan dikenal berjulukan Charlie Chaplin, atau lawakanan berjulukan Buster Keaton. Di mana mereka dengan sengaja mengadopsi gaya dan nyawa dari sosok badut, namun tidak mengadopsi cara berpakaiannya. Dari sanalah, maka mulailah ada perkembangan pada era gres di dunia perbadutan. Yang pada awalnya hanya mengamen di jalan-jalan, secara perlahan masuk ke dalam dunia bisnis hiburan dan perfilman.

Saat ini, bermacam-macam sosok badut bisa dengan praktis kita temukan di banyak daerah hiburan. Tentunya sosok-sosok badut itu sudah mengikuti perkembangan zaman, dan  sudah menggunakan bermacam-macam macam embel-embel yang makin kian menggemaskan. Misalnya, badut kini sudah menggunakan hidung pasangan berbentuk lingkaran mirip buah tomat, dan juga menggunakan rambut pasangan yang berwarna-warni. Uniknya, sesudah berabad-abad sejarahnya yang sangat panjang itu, kiprah badut teaplah sama, yaitu menghibur para penontonnya semoga bisa tertawa dikala memandangnya.

Kenapa Badut juga digambarkan sebagai sosok yang jahat ?


Bila bicara mengenai sosok badut yang mengerikan dan jahat, ternyata itu bukanlah suatu hal yang gres di dunia ini. Karena di daratan Eropa sendiri, sosok dan gambaran seorang badut berperangai jahat sudah dipopuler semenjak awal kurun ke 19. Yang mana pada awalnya ialah dimulai pada sebuah pertunjukan opera yang berjudul “Pagliacci” karya seorang sastrawan berjulukan Ruggero Leoncavallo. Pertunjukan ini berkisah mengenai sesosok badut yang tidak sengaja mendapati istrinya sendiri sedang berselingkuh dengan orang lain. Yang pada kesannya si badut itu menjadi murung dan sangat marah, kemudian serta merta membunuh istrinya itu. Namun di saba diceritakan si badut membunuh istrinyanya dengan cara melawak, semoga penonton terhibur dan bisa tertawa. 

Sosok badut lucu tapi keji itu diperankan oleh seorang pemain film drama berjulukan Joseph Grimaldi, yang juga merupakan seorang andal pantomim asal Inggris pada kurun 19. Joseph dianggap sebagai seseorang yang bertanggung tanggapan atas adanya penyimpangan sosok dan gambaran badut hingga pada dikala ini. Di samping itu, pada pertunjukan-pertunjukan drama lainnya, Joseph juga merubah gambaran badut yang awalnya ialah sosok lucu dan kocak, namun ia menyebabkan sosok badut khasnya sebagai sosok badut yang merana, sering galau, san sangat melankolis, bahkan sering ditampilkan si badut kerap kali mempunyai cita-cita untuk bunuh diri. Semenjak itulah, persona dan gambaran badut menjadi semakin melenceng, di mana dikala ini badut juga kerap digambarkan sebagai sosok makhluk yang kejam dan jahat.

Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Badut#Jenis-jenis_Badut
https://kumparan.com/absal-bachtiar/sejarah-kelam-badut-memang-horor-sejak-dulu
/search?q=sejarah-badut-dan-perkembangannya
Advertisement

Iklan Sidebar