Mungkin ada diantara sobat anehdidunia.com yang belum mengetahui apa itu Kamikaze. Wajib para sobat tahu, Kamikaze ialah nama yang digunakan untuk sebuah seni administrasi perang yang dulunya pernah dilakukan oleh pemerintahan militer Jepang. Tidak selesai hingga di situ, Kamikaze ini juga merupakan seni administrasi perang yang tergolong brutal dan gila, alasannya seni administrasi perang Kamikaze ini diterapkan dengan mengusung semangat pengorbanan tingkat tinggi. Di mana secara khusus para serdadu angkatan udara militer Jepang kala itu menyerang musuh dengan cara cara menabrakan pesawatnya ke titik pertahanan musuh. Dengan kata lain, serangan yang mereka lakukan itu juga merupakan tindak serangan agresi bunuh diri. Mereka meyakini, selain dampak dan imbastif menghancurkan pertahanan musuh, cara ini akan menciptakan mereka bisa mati dengan terhormat. Strategi Kamikaze ini merupakan sebuah taktik perang yang sangat ditakuti kala itu, dan sebuah taktik perang paling gila pada sepanjang masa Perang Dunia II.
Aksi Kamikaze yang dengan “gagah berani” dilakukan oleh para serdadu Jepang itu diduga merupakan hasil pembersihan otak dari pihak militer Jepang sendiri. Dugaan ini menyebar ke seluruh dunia, alasannya Kamikaze ini tergolong sebuah agresi gila yang sangat nekat, dan sangat ditakuti oleh banyak orang. Namun, banyak juga pihak yang menyatakan bahwa agresi Kamikaze ini merupakan wujud pengabdian para serdadu Jepang pada negara tercintanya. Dan memang, sekian banyaknya tentara Jepang itu dikenal dan banyak digunakan berani dan sangat setia pada kekakiasaran Jepang. Demi membela dan mempertahankan negaranya, mereka rela mengorbankan keluarga dan nyawanya sendiri demi kelangsungan kekaisaran Jepang.
Kali ini kita akan sedikit membahas mengenai fakta-fakta gila dan unik di balik agresi nekat Kamikaze ini. Bahkan, sesudah setengah periode lebih Perang Dunia II sudah berakhir, agresi gila dari Kamikaze ini masih selalu dikenang oleh jutaan rakyat Jepang, dan juga sudah tercatat di dalam buku-buku sejarah di dunia. Mari kita simak fakta-fakta unik dan gila di balik agresi yang paling brutal dalam sejarah peperangan dunia ini :
Taktik Kamikaze Tidak Pernah Terencana Sebelumnya
Pada ketika Angkatan Udara militer Jepang kala itu sedang melangsungkan serangan ke Pelabuhan Pearl Harbor (sekarang ialah Hawaii) sempurna pada tanggal 7 Desember tahun 1941, salah satu dari seorang pilotnya yang berjulukan Fusata Iiada mengenai tembakan dari pasukan Amerika, ketika itu Fusata tengah sedang mengendarai pesawat Mitsubishi A6M5. Kemudian, pesawat yang tengah beliau kendarai itu otomatis mengalami kerusakan yang sangat berat, alasannya sadar akan ancaman yang yang sudah di depan mata, maka Fusata yang berpangkat Letnan itu serta merta mengisyaratkan untuk tetap melanjutkan serangan, dan walhasil Letnan Fusata benar-benar terjun bebas bersama pesawatnya yang sudah rusak tersebut.
Tidak diduga sebelumnya, ternyata Letnan Fusata sengaja mengarahkan pesawatnya itu menuju arah mula dan akaran udara milik kubu Amerika. Aksi itu dimaksudkan Fusata semoga mula dan akaran udara milik Amerika bisa hancur bersama kematiannya. Dengan seknorma dan sopan santun pesawatnya itu menabrak dan berhasil meledakan mula dan akaran udara “Hanger 101” milik kubu Amerika Serikat. Dari insiden itulah, Letnan Fusata dianggap sebagai seorang tentara Jepang yang gagah berani melaksanakan sebuah agresi serangan dahsyat. Dan semenjak ketika itu, agresi tersebut digunakan dalam setiap seni administrasi Militer Jepang pada kala itu, maka lahirlah Kamikaze yang sangat legendaris dan brutal tersebut. Akhirnya, mayit Letnan Fusata dikembalikan menuju Jepang, dan sebelumnya beliau sempat dimakamkan pemerintah kubu Amerika di wilayah pemakaman Heleloa, di sana ada sebuah monumen yang dibangun khusus untuk menandai titik lokasi jatuhnya Letnan Fusata.
Sebelum Melakukan Aksi Kamikaze, Para Pilot Spesialis Kamikaze Itu Dikunjungi Langsung Oleh Sang Kaisar Jepang
Ada seorang pilot Jepang yang berjulukan Hisao Horiyama, beliau tercatat sebagai salah seorang dari banyaknya pilot seorang mahir Kamikaze yang ternyata urung melaksanakan Kamikaze, dikarenakan pada ketika hendak berangkat melaksanakan agresi Kamikaze-nya, ternyata peperangan sudah usai duluan. Diceritakan pada ketika itu, Hisao Horiyama masih berusia sangat muda, yaitu umur 21 tahun sudah menggabungkan diri dalam keanggotaan militer Jepang. Horiyama pernah mengatakan, "Kami sebagai rakyat Jepang tidaklah terlalu ambil pusing dengan simpulan hidup atau cedera yang akan kami terima nantinya. Kami di sini dilatih untuk bisa menahan emosi jiwa pada ketika melaksanakan pertempuran.
Walau kami dipastikan mati, kami menyadari penuh bahwa pengorbanan itu kami lakukan untuk sebuah tujuan suci dan mulia. Kondisi sekarat dan mati ialah wujud penyempurnaan dari kiprah mulia kami, dan di sana kami memang diperintahkan untuk jangan kembali pulang menuju Jepang. Kami akan mendapat terhukum dari atasan apabila kami kembali dalam keadaan hidup-hidup”. Pada ketika itu Horiyama tengah lulus dari sekolah militer, dan pada ketika itu, Kaisar Jepang Hirohito kemudian mengunjungi salah satu unit pasukannya dengan menunggangi seujung kuda putih. Horiyama dan sejumlah pasukan lainnya yang pada ketika itu mendapat sebuah perintah eksklusif dari Sang Kaisar, di mana Horiyama dan serdadu lainnya tidak lagi punya pilihan lain, yaitu selain mati secara gagah berani dalam melayani Sang Kaisar Jepang. Namun, nasib dan takdir berkata lain rupanya, ternyata perang menjadi usai beberapa jam sebelum Horiyama dan beberapa pilot lainnya sempat dikirim menuju medan perang dan melaksanakan agresi Kamikaze.
Mayoritas Para Pilot Kamikaze Itu Usianya Masih Sangat Muda
Gilanya, hampir tiruana pilot berani mati Kamikaze itu masih tergolong sangat muda, yaitu kisaran umur 17 tahun hingga 24 tahun saja. Dan gilanya lagi, para cowok itu memang tercatat benar-benar rela mati secara sukalrela demi negaranya tercinta. Kesetiaan dan cinta pada Negaranya dari belum dewasa muda Jepang itu di satu sisi memang sangat menginspirasi, namun di satu sisi agresi ini sangat tidak manusiawi walau diklakukan secara sukarela, mengingat bahwa usia dari para pelaku Kamikaze itu rata-rata masih sangat belia. Pada ketika itu, yang ada di benak para cowok itu ialah bagaimana untuk bertempur sebaik mungkin, dan bagaimana untuk meraih kemenangan secara mutlak.
Pihak Kekaisaran Jepang pada ketika itu juga telah menjanjikan, sebetulnya setiap pilot yang gugur dalam melaksanakan agresi Kamikaze itu akan disediakan kawasan yang layak dan terhormat di dunia akhirat. Semua yang gugur dalam Kamikaze akan diberkati dan akan dijamin untuk bisa masuk ke surga. Dari komitmen Sang Kaisar itu, tentunya pada ketika Perang Dunia II sedang dalam keadaan genting serta mencekam, para cowok itu tidak mau menyia-nyiakan sebuah kesempatan emas untuk bisa mendapat kawasan terhormat di surga. Dan pilihan itu juga diambil para cowok belia itu juga alasannya melihat kondisi perang yang semakin menciptakan meraka selalu hidup dengan menderita, maka mati ialah pilihan sempurna dan terhormat.
Para Pilot Kamikaze Dilatih Dengan Sangat Berat Sebelum Berangkat
Pada ketika banyak anak muda Jepang yang sudah tetapkan masuk secara sukarela dalam keanggotaan pilot kamikaze, mereka tiruana tentunya akan mendapat sebuah rangkaian pembinaan militer tempur yang sangat berat. Hal ini mempunyai tujuan semoga pembinaan yang berat tersebut berhasil mencetak para pilot Kamikaze yang mempunyai kemampuan perang yang gigih, dan juga mereka bisa mempunyai mental yang berpengaruh dan tidak takut mati. Mereka tiruana tercatat harus hidup dengan sejumlah prinsip berpengaruh dan terhormat, di antaranya ialah mereka harus tetap setia pada Kaisar pada kondisi apapun, dan mereka harus rela memmemberikankan nyawa mereka demi kekaisara Jepang.
Para pilot yang sudah dilatih haruslah mematuhi tiruana aturan yang berlaku pada ketika itu, salah satunya ialah dihentikan bertemu dengan sanak keluarga hingga kapanpun. Karena pertemuan dengan sanak saudara itu hanya akan menurunkan mentalitas mereka sebagai tentara perang. Bahkan kabarnya, apabila ada seorang pilot Kamikaze yang sengaja lalai melaksanakan tugasnya itu, dalam artian beliau takut untuk bunuh diri dengan cara menabrakkan pesawatnya menuju target yang tepat, maka keluarga dari pilot itu akan segera dibantai oleh Kekaisaran Jepang. Aturan itu tentunya berlaku untuk tiruana pilot yang sudah berkomitmen menjadi pelaku Kamikaze, dan dihentikan ada yang mencabut kembali komitmennya.
Semua Pilot Kamikaze Harus Memakai Ikat Kepala Khas
Sebelum tiruana pilot Kamikaze itu diberangkatkan dalam kiprah mulianya, mereka diwajibkan menggunakan semacam bandana khusus atau semacam ikat kepala yang khas mereka. Bandana yang mereka kenakan itu dihiasi sebuah gambar matahari terbit, seakan-akan bendera kebesaran Kekaisaran Jepang. Bandana khusus yang wajib digunakan oleh tiruana pilot Kamikaze itu namanya “Hachimaki”. Di mana gambar Matahari Terbit yang menghiasi Hachimaki para pilot itu ialah sebuah simbol dari sifat yang tekun, gigih, serta tidak kenal takut sama sekali.
Referensi :
http://citizen6.liputan6.com/read/2848332/5-fakta-di-balik-aksi-brutal-kamikaze-jepang-pada-perang-dunia-ii
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamikaze
Advertisement