'/> Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan

Info Populer 2022

Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan

Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan
Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan
Entah alasannya yaitu faktor alam ataupun manusia, aneka macam fauna – fauna yang sudah masuk kedalam kategori punah, yang berarti bahwa fauna tersebut sudah tidak ada lagi dimuka bumi ini. Banyak sekali fauna yang hanya sanggup kita lihat dan ketahui dari buku – buku pengetahuan alam, video dokumenter, atau bahkan hanya dari kisah orang – orang saja. Faktor alam memanglah berperan besar dalam kepunahan suatu spesies fauna, namun insan pun juga tidak sanggup begitu saja lepas dari tanggung tanggapan untuk tetap menjaga dan melestarikan spesies – spesies fauna supaya selalu terjaga untuk masa depan anak cucu kita, bukankah insan yaitu makhluk bakir yang berperasaan! Namun kini, banyak para ilmuwan yang ingin “menghidupkan” kembalikan beberapa fauna yang telah punah dengan penggabungan ilmu teknologi dan biologi. Berikut yaitu Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan versi anehdidunia.com

Saber Tooth

Saber Tooth via sabertoothed.wordpress.com

Saber Tooth yaitu fauna sebangsa kucing besar yang hidup di era zaman es. Kucing besar ini diperkirakan telah punah semenjak terjadinya insiden “Quaternary Extinction”. Nama fauna ini diambil menurut sepasang gigi taring panjang dan besar yang menyerupai mirip pedang, sehingga ia didiberi nama Gigi Pedang (Saber Tooth). Dengan giginya yang luar biasa ini, pada era zaman es Saber Tooth biasa membunuh dan memangsa fauna – fauna super besar menyerupai Mammoth (gajah purba) dan rino purba dengan cukup gampang. Entah apa yang ada difikiran para ilmuwan sehingga ingin mengembalikan fauna ini ke masa sekarang? Dengan fakta – fakta berbahaya yang dimiliki kucing besar yang satu ini. Sehingga mereka berencana untuk mengembalikan fauna ini memakai teknik kloning dengan pertolongan rangka tengkorak Saber Tooth yang dimiliki museum La Brea Tar Pits di Los Angeles, Amerika.

Baiji (Lumba – Lumba Air Tawar)


Baiji yaitu spesies lumba – lumba yang hidup di air tawar. Di Cina, Baiji juga biasa disebut dengan “Dewi Yangtze” alasannya yaitu fauna ini dulu memang hanya hidup di sungai Yangtze, Cina, dan mulai tampak menghilang semenjak sekitar tahun 2004 – 2007 (Punah). Baiji merupakan spesies lumba – lumba pertama yang punah alasannya yaitu ulah manusia! Seperti industrialisasi Tiongkok dan penggunaan sungai sebagai sarana pemancingan, transportasi perahu,dan hidrolistrik. Baiji juga merupakan mamalia besar pertama yang mengalami kepunahan dalam beberapa tahun terakhir ini. Ada dua artikel yang memuat pernyataan yang berbeda mengenai Baiji. Seorang penulis lepas di Mother Nature Network berjulukan Bryan Nelson menyatakan bahwa Lumba – lumba Baiji yaitu spesies yang potensial untuk di kloning. Karena kepunahannya yang belum terlalu usang terjadi, berarti ada DNA yang simpel untuk didapatkan untuk mewujudkan teknik kloning untuk mengembalikan Baiji. 

Badak Berbulu

Badak Berbulu via expansion.mx

Badak berbulu juga sama menyerupai Saber Tooth, mereka hidup pada era zaman es dan juga mengalami kepunahan alasannya yaitu insiden “Quaternary Extinction”. Dan mamalia besar ini mulai masuk kedalam “pantauan” para ilmuwan semenjak ditemukannya bayi rino berbulu yang membeku di es Sidiberia pada tahun 2015. Bayi rino berbulu ini ditemukan oleh seorang pengusaha yang sedang dalam perjalanan berburu. Dan yang menakjubkan adalah, bayi rino ini ditemukan nyaris utuh didalam es, mengingat bahwa bayi mungil ini telah melewati bermacam-macam zaman selama 12.000 tahun!

Meskipun sudah ada inovasi ini, kloning terhadap rino berbulu masih sangat susah.  Seorang penulis di Nature World News berjulukan Brian Stillard, menyampaikan apa yang juga telah diyakini oleh banyak ilmuwan bahwa “kunci” untuk mengkloning fauna prasejarah yaitu dengan memakai salinan DNA yang komplit dan menemukan kerabat akrab atau penerus dari spesiesnya yang sesuai. Dan sayangnya, kerabat terdekat dari rino berbulu yaitu rino Sumatera, dimana fauna ini pun kini sedang berada dalam krisis jumlah dan terancam punah! Semoga ada titik jelas untuk kelestarian rino Sumatera ya sahabat.

Burung Merpati Penumpang


Dulu, merpati penumpang yaitu salah satu spesies merpati yang paling banyak hidup di Amerika Serikat dengan jumlah yang mencapai 5 miliar buntut. Namun, sehabis memasuki masa ke 19, burung ini menjadi salah satu burung yang hampir punah. Faktor utama penyebab berkurangnya populasi burung ini secara drastis yaitu alasannya yaitu maraknya “perburuan komersil” yang mengincar burung ini untuk dijadikan kuliner budak ataupun dijual dagingnya. 

Merpati penumpang terakhir didunia (bernama Martha) dulu berada di kebun hewan Cincinnati, Ohio dan telah meninggal pada tanggal 1 September 1914. Selama beberapa tahun terakhir, seorang konsultan penelitian untuk organisasi nirlaba berjulukan “Revive & Restore” yang berjulukan Ben Novak dan timnya telah melaksanakan projek penelitian terhadap kepunahan merpati penumpang yang disebut “The Grea Passenger Pigeon Comeback”. Mereka ingin sekali untuk sanggup mengembalikan burung ini kemasa sekarang, dimana mereka mempercayai bahwa burung ini sanggup membuat kemakmuran ekologis yang besar bagi hutan di Amerika Utara.

Burung Dodo


Burung dodo yaitu salah satu spesies unggas yang tidak sanggup terbang dan dulu burung ini hidup di kepulauan Mauritius, Samudera Hindia. Awal dari kisah “mengerikan” dalam kepunahan burung ini yaitu dikala datangnya para pemukim ke Mauritius, yang juga membawa fauna – fauna pengganggu (kera buntut panjang, babi, anjing, tikus) bagi burung Dodo. Bagaimana tidak, para pemukim ini sering memburu fauna ini dan fauna – fauna bawaan mereka juga sering merusak sarang burung dodo (sarang burung dodo berada ditanah, alasannya yaitu burung ini tidak sanggup terbang!). Dan pada akhirnya, burung dodo dinyatakan telah punah pada masa ke 17.

Belum cukup hingga disini sahabat, kisah mengerikan burung dodo belumlah usai, dimana kepunahan mereka semakin dipastikan alasannya yaitu para pemukim pun mulai menyukai kuliner dari olahan telur burung dodo! Dan kabar baiknya, para ilmuwan masih melaksanakan penelitian untuk mengembalikan burung dodo ke masa kini, dan yang niscaya mereka tidak akan membiarkan burung dodo diperlakukan dengan semena – mena lagi! Kasihan sekali ya sahabat.

Sumber: 
bbc.com/earth/story/20160408-how-humanity-first-killed-the-dodo-then-lost-it-as-well
news.nationalgeographic.com/news/2014/08/140831-passenger-pigeon-martha-deextinction-dna-animals-species/
natureworldnews.com/articles/13042/20150227/woolly-rhino-freed-sidiberias-ice-will-cloned.htm
theguardian.com/world/2016/oct/11/china-extinct-dolphin-returned-yangtze-river-baiji
en.wikipedia.org/wiki/Baiji
historyrundown.com/4-prehistoric-animals-which-could-be-cloned/ 



Advertisement

Iklan Sidebar